Darknet: Jalur untuk Internet Gelap

Privasi merupakan suatu yang penting, rahasia dan tidak boleh diketahui oleh orang lain selain orang yang dipercaya. Namun dalam dunia modern ini suatu privasi menjadi tidak rahasia lagi karena setiap orang dapat dengan mudah mengetahui privasi orang lain dengan menggunakan Internet, dengan catatan jika orang yang ingin di ketahui privasinya juga menggunakan internet atau informasi dari orang tersebut ada dalam internet. Namun semua ini bisa diatasi dengan Darknet.






Darknet merupakan jalur internet yang hampir tidak dapat dideteksi, untuk mengetahui jalur ini harus memiliki pengetahuan tentang teknologi internet dan tahu cara mengeksplorasi jalur ini. Jalur ini tidak memiliki search engine, tapi hanya ada semacam katalog, dan katalog ini hanya memuat beberapa halaman saja. Semua itu sesuai denagn keinginan dari perancang Darknet yang mengutamanakan anonimitas.


Desentralisasi dan Anonim

Darknet bergerak secara lokal dan benar-benar anonim. Artinya, pada dasarnya kedua jaringan ini memiliki struktur yang sangat berbeda. Di internet biasanya diatur secara terpusat. Misalnya, untuk memanfaatkan Twitter, Facebook dan media sosial lainnya, user diharuskan untuk login ke sistem. Dan user lain, yang ingin melihat informasi di media sosial, juga harus login terlebih dahulu. Dalam hal ini, server milik media sosial lah yang menjadi titik fokus, karena semua data yang ditinggalkan user disimpan di dalam database miliki media sosial tersebut. Ini merupakan perbedaan besar antara Interner biasa dan Darknet
Dan dari sudut privasi, ini juga merupakan bagian yang paling rentan. Siapa yang memiliki akses ke server perusahaan media sosial tersebut, Google atau layanan online besar lainnya, ia dapat juga mengakses lalu lintas data di server tersebut, dan inilah yang dilakukan NSA, seperti yang diungkapkan Edward Snowden.
Sebaliknya, Darknet bekerja tanpa struktur pusat, setiap komputer merupakan server, namun hanya menyimpan satu bagian dari informasi yang dibutuhkan, yang juga dienkripsi. Juga transfer data antar komputer di Darknet dilakukan secara anonim, sehingga walaupun data-data ini dapat dikumpulkan, bahkan dinas rahasia tidak bisa memanfaatkan data tersebut.

Metadata Juga Tidak Mengungkapkan Sesuatu

Metadata dalam internet biasa, informasi terstruktur yang mudah untuk ditemukan kembali, tetapi tidak dapat dimanfaatkan oleh pihak lain. Dari metadata dapat diketahui komputer yang mengirim dan menerima sebuah informasi. Lewat metadata, siapa yang mengumpulkan semua komunikasi di internet, dapat juga mengetahui seluruh lalu-lintas data antara dua komputer. Bahkan walaupun data tersebut terenskripsi, masih dapat dilacak komputer-komputer mana yang saling berhubungan dan berapa luas pertukaran data yang dilakukan.
Sementara di Darknet, setiap paket data dikirim lewat tiga komputer yang dipilih secara acak. Dengan setiap persinggahan, paket data tersebut memiliki alamat pengirim yang berbeda, sehingga di akhir rantai pengiriman tidak dapat diketahui dari komputer mana data tersebut sebenarnya dikirimkan. Namun dengan cara ini, transfer data di Darknet menjadi jauh lebih lambat dibandingkan di internet biasa.

Disukai Oposisi dan Kriminal

Dengan adanya Darknet, terbentuklah jaringan paralel di dunia maya, yang menarik untuk para pelaku kejahatan. Di jaringan Darknet misalnya terdapat “Silk Road” atau “Black Market Reloaded“, layanan yang menawarkan senjata, narkoba atau “jasa”. Orang yang tidak dapat membuat virus komputer sendiri, bisa mencari bantuan di Darknet. Juga transaksi bisa dilakukan secara anonim. Biasanya penjual dan pembeli menggunakan mata uang internet Bitcoin. Dan pertukaran data jual beli juga berjalan secara anonim: mata uang juga berupa kumpulan data, yang tidak dapat diperbanyak begitu saja, tapi dapat ditukar secara legal menjadi uang sungguhan.
Siapa saja yang memiliki akses internet dapat menyambung ke Darknet, misalnya dengan bantuan “Tor“, satu perangkat lunak yang menjadikan user menjadi anonim dalam internet. Pembocor kegiatan mata-mata Amerika Serikat, Edward Snowden, dikabarkan memanfaatkan Darknet untuk menjalin kontak dengan wartawan Guardian.

Kembali ke Metode Penyelidikan Lama

Tidak ada banyak cara yang dapat dipakai oleh dinas rahasia atau polisi untuk melacak user dalam Darknet. Data yang dikumpulkan dan dianalisa tidak dapat dimanfaatkan sama sekali. Sehingga, misalnya untuk melacak pengedar narkoba, polisi harus juga menyamar sebagai pembeli di Darknet. Dan dari paket narkoba yang dikirim, polisi dapat melacak lebih banyak jejak si pengedar. Atau polisi berusaha membangun hubungan saling percaya dengan pengedar narkoba untuk memancingnya keluar dari anonimitas. Sehingga akhirnya, si pengedar akan mengirimkan paket narkoba sendiri, bukan lewat jasa pengiriman.